Selamat Datang di Website
Wisata Hutan Lindung Wehea
Hutan lindung Wehea masuk dalam wilayah desa Nehas Liah Bing kecamatan Muara Wahau dengan luasan ± 38.000 hektar. Menjadi habitat sekitar 61 jenis mamalia termasuk Orangutan, 114 jenis burung, 12 hewan pengerat, 9 jenis primata dan 59 jenis pohon bernilai ekonomi serta flora fauna lainnya yang masih banyak tersimpan (The Nature Conservancy (TNC)), 2012. Mempunyai fungsi hidrologis yang penting karena merupakan DAS untuk sungai Wehea dan sungai Long Gie di Kabupaten Berau.


Sejarah
Berdasarkan hasil survey Fakultas Kehutanan UNMUL dan The Nature Conservancy (TNC), telah menemukan 600 sarang orangutan di lokasi EKS HPH PT.GRUTI III. Kemudian Pemerintah Daerah berencana menetapkan wilayah yang merupakan Eks HPH PT. GRUTI III yang luasnya mencapai 38.000 ha menjadi Hutan dengan tujuan Khusus (HTK). Karena daerah ini masuk wilayah adat Suku Dayak Wehea Desa Nehas Liah Bing, maka masyarakat adat Dayak Wehea mengambil alih.
Lembaga Adat
Kecamatan Muara Wahau merupakan salah satu kecamatan dari 18 kecamatan yang masuk dalam wilayah administrasi pemerintah Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Kecamatan Muara Wahau sudah ada sebelum adanya pemekaran kabupaten yang dulunya masih bagian dari kabupaten Kutai (sekarang Kutai Kartanegara). Sesuai Undang-Undang 47 tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Kutai Timur, Nunukan, Malinau, Kutai Barat dan kota Bontang. Memiliki luas wilayah 6.142.2 km2 dengan jumlah penduduk 20.784 jiwa dan 10 desa (data BPS, 2019).

Harga Paket Wisata
Jalur Eksplorasi yang bisa dilakukan adalah jalur ekowisata, jalur ekowisata 4625, jalur ekowisata gunung dan jalur ekowisata Puncak Luas atau bisa menyesuaikan keinginan pengunjung.
Ekowisata
Mahasiswa
Penelitian

Lom Plai
Daya tarik Kecamatan Wahau, Kabupaten Kutai Timur, ternyata tidak berhenti pada keindahan hutan lindung Wehea yang sudah diakui dunia. Salah satu daya tarik lain selain wisata alam hutan Wehea, adalah ritual adat Lom Plai.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, pesta adat masyarakat Suku Dayak Wehea itu, mampu menarik perhatian masyarakat. Tidak hanya wisatawan lokal yang datang ke pesta tahunan ini, namun sebagian diantaranya adalah wisatawan mancanegara.